Rayakan Hari Batik Nasional dengan Belajar Membatik di Kampung Batik

0
Siswa SD Ta'mirul Belajar Batik Tulis

SDTI – Masih dalam suasana Hari Batik Nasional, siswa kelas VI SD Ta’mirul Islam Surakarta belajar membatik di Kampung Batik Laweyan, Selasa (3/10/2017). Bertempat di rumah batik Merak Manis, Kampung Batik, Laweyan, Surakarta, para siswa belajar membatik dengan teknik batik tulis. Tidak hanya batik tulis, mereka juga melihat cara memproduksi kain batik dengan teknik cap.

Siswa tampak berhati-hati saat menggoreskan ujung canting ke kain saat belajar membatik

Siswa kelas VI mulai berdatangan di rumah batik Merak Manis pukul 07.00. Tidak mau meninggalkan pembiasaan yang sudah dilakukan, para siswa menuju ke masjid dekat dengan rumah batik untuk menunaikan salat Duha secara berjemaah. Setelah itu, mereka kembali dan dikumpulkan halaman rumah batik untuk mendapatkan pengarahan tentang latihan membatik.

(Baca juga:Belajar Batik dengan Teknik Jumputan)

Ajarkan Budaya Lokal

Kelompok siswa sedang belajar membatik dengan teknik batik tulis.

Dalam pengarahan, Heri, selaku instruktur batik dari rumah batik Merak Manis menerangkan batik merupakan ciri budaya lokal Kota Solo sehingga sebagai generasi muda harus mengetahui batik, termasuk cara membuatnya. Heri juga menambahkan, siswa dapat melihat prosesi produksi batik dengan syarat tetap mengikuti aturan dan tidak mengganggu para pekerja yang sedang menyelesaikan tugas-tugasnya. Selain itu, siswa harus hati-hati dengan peralatan yang digunakan agar prosesi membatik bisa berjalan lancar.
Setelah mendapatkan pengarahan, siswa dibuat menjadi beberapa kelompok untuk praktik membatik tulis langsung di pabrik batik Merak Manis. Berdasarkan kelompok, siswa diarahkan untuk duduk di tempat yang sudah disediakan. Mereka pun diajari bagaimana cara duduk, meletakkan kain yang akan dibatik, dan cara mengambil malam cair dengan menggunakan canting.

(Baca juga: Cintai Budaya Lokal dengan Belajar Batik Tulis)

Belajar Membatik secara Langsung

Dengan tangan agak gemetaran, terlihat beberapa siswa mulai mengambil malam cair dengan canting. Mereka pun menggoreskan canting itu ke lembaran kain putih yang sudah disediakan.
“Awalnya ragu dan takut, setelah mencoba ternyata menyenangkan,” ujar Ladya, siswa kelas VIE.
Beberapa siswa tampak canggung saat memegang canting, tetapi setelah mereka coba langsung praktik, mereka pun bisa menikmatinya dan menyelesaikan pekerjaan batiknya.
“Goresan tidak rapi atau cairan malam belepotan itu biasa saat belajar membatik, kalau tidak salah berarti kalian tidak belajar. Kalau masih belajar, salah tidak apa-apa, yang penting belajar dari kesalahan itu untuk diperbaiki,” motivasi Pak Heri kepada para siswa.

(Baca juga: Praktik Memasak ala SD Ta’mirul Islam)

Melatih Emosional dan Motorik

Belajar membatik dapat melatih konsentrasi dan kesabaran.

Atmira Satya Mardhika, guru koordinator SBK kelas VI mengatakan, praktik belajar membatik tulis dapat melatih konsentrasi dan emosi siswa. Membatik tulis perlu kehati-hatian dan kesabaran sehingga siswa harus mengontrol emosi saat menyelesaikan pekerjaannya. Selain itu, belajar membatik dengan praktik langsung batik tulis juga dapat melatih motorik siswa. Tidak hanya itu, mereka juga bisa kaya wawasan tentang budaya lokal di daerah mereka sendiri sehingga mereka lebih paham dan mencintai budaya tersebut. Hasil dari proses membatik ini, nantinya akan dipamerkan dalam ajang Pameran dan Pentas Seni yang akan digelar akhir bulan Oktober ini.

 

(Baca juga: Belajar Menyablon untuk Pameran Sekolah)

 

NO COMMENTS

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Exit mobile version