Siswa Kelas VI SD Ta’mirul Islam Surakarta Kunjungi Pasar Penumping

0
944

SDTI – Sekelompok anak itu dengan berjalan kaki masuk ke sebuah pasar. Mereka masuk sambil melihat-lihat aktivitas di pasar tersebut. Tiba-tiba sekelompok anak itu menghentikan langkahnya di depan seorang pedagang. Anak-anak itu cukup penasaran dengan barang yang dijual pedagang tersebut. Dengan penuh rasa penasaran, seorang anak menanyai pedagang tersebut.

“Bu, ini apa Bu?” tanya seorang siswa bersama kelompoknya.

“Ini babat,” jawab pedagang.

“Babat itu apa, Bu?”

“Babat itu jeroan sapi.”

“Kalau yang ini?”

“Ini irung sapi, Nak..”

Seorang siswa SD Ta’mirul Islam Surakarta penasaran dengan jenis barang dagangan di Pasar Penumping.
Seorang siswa SD Ta’mirul Islam Surakarta penasaran dengan jenis barang dagangan di Pasar Penumping.

Cerita di atas merupakan penggalan kecil dari kegiatan siswa kelas VI SD Ta’mirul Islam Surakarta yang mengadakan kegiatan pengamatan di Pasar Penumping, Laweyan, Sabtu (13/9). Aktivitas tersebut merupakan bagian dari pembelajaran membuat laporan dalam materi bahasa Indonesia.

Siswa mengamati jenis barang dagangan dan mewawancarai pedagang di Pasar Penumping.
Siswa mengamati jenis barang dagangan dan mewawancarai pedagang di Pasar Penumping.

“Selain melakukan pengamatan, hal ini juga bertujuan mengenalkan siswa pada lingkungan sekitar. Jadi selain membuat laporan pengamatan, mereka bisa berinteraksi dengan masyarakat umum secara langsung,” terang Andi Dwi Handoko, selaku guru Bahasa Indonesia kelas VI SD Ta’mirul Islam Surakarta.

Kegiatan mereka di Pasar Penumping adalah mengambil data tentang jenis barang di Pasar Penumping. Setelah mengambil data, mereka mendiskusikan hasilnya di sekolah pada hari Senin (15/9) untuk dijadikan sebuah laporan.

Siswa mendiskusikan data hasil kunjungan ke Pasar Penumping di teras kelas, Senin (15/9).
Siswa mendiskusikan data hasil kunjungan ke Pasar Penumping di teras kelas, Senin (15/9).

“Kegiatan ini dapat melatih keberanian siswa. Kegiatan ini juga bisa menilai karakter siswa yang bisa dilihat cara mereka bertanya terhadap para pedagang. Selain itu, kegiatan ini juga melatih kejujuran mereka karena membuat laporan itu memang harus berdasarkan data dan fakta yang akurat,” tambah Andi Dwi.

(Andi Dwi Handoko)

Tinggalkan Balasan