SDTI – Guna mewujudkan karakter peserta didik yang mandiri dan berjiwa sosial, SD Ta’mirul Islam Surakarta rutin mengadakan kemah dan bakti sosial tiap tahunnya. Di tahun ini, kemah dan bakti sosial diadakan di Lapangan Ngoresan, Ngoresan, Jebres, Surakarta, Sabtu-Minggu (11-12/8/2018).
Kegiatan kemah dan bakti sosial dibuka dengan upacara pembukaan yang dilaksanakan tepat pukul 08.00. Kepala SD Ta’mirul Islam Surakarta, Aris Paryanto, dalam sambutannya mengemukakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud pendidikan karakter bagi peserta didik.
“Dengan kegiatan kemah dan bakti sosial ini, mari kita belajar tentang kemandirian, tanggung jawab, dan rasa sosial. Salah satu hal yang penting dan harus diperhatikan adalah karena kita bertamu di tempat orang lain, maka kita harus bertanggung jawab terhadap tempat ini. Kita datang bersih, pulang juga bersih. Jangan sampai kehadiran kita justru menjadi beban bagi orang lain,” ujar Aris.
Usai upacara, para pramuka penggalang bekerja sama untuk mendirikan gapura dan pagar, serta menghias tenda masing-masing. Hasil dari kegiatan ini akan dinilai panitia dan akan diumumkan dalam penghargaan gapura dan tenda terbaik.
Seusai istirahat, salat, dan makan, diadakan kegiatan bakti sosial berupa pembagian paket sembako. Paket sembako ini adalah hasil pengumpulan oleh siswa SD Ta’mirul Islam Surakarta secara sukarela sebelum kegiatan kemah dimulai. Paket sembako dibagikan kepada masyarakat sekitar Ngoresan yang dinilai tidak mampu. Kegiatan bakti sosial ini bekerja sama dengan ketua RT setempat untuk menentukan keluarga yang diberi paket sembako.
Sore harinya diadakan lomba baris-berbaris. Setelah itu, para pramuka penggalang menyebar ke rumah-rumah penduduk untuk melakukan kegiatan mandi. Sebelum melakukan kegiatan bersih diri di rumah penduduk, para pramuka penggalang telah dibimbing untuk minta izin dengan baik dan berperilaku sopan di masyarakat.
Acara yang ditunggu-tunggu adalah api unggun ceria. Upacara api unggun ceria dimulai pukul 20.00. Para peserta berdiri membentuk formasi lingkaran besar. Puncak acara adalah penyalaan api unggun yang ditandai dengan penyalaan kembang api. Pentas seni pun turut memeriahkan kegiatan api unggun ceria. Para peserta pentas seni menampilkan seni pertunjukan yang cukup menghibur, di antaranya musikalisasi puisi, pantomime, dongeng cerita rakyat, dan teater. Para kakak pembina juga turut serta dalam kegiatan pentas seni dengan menampilkan beberapa lagu plesetan untuk menghibur peserta.