Akhirussanah dalam Kemeriahan Pentas Seni

0
1061

Suasana hutan yang meneduhkan tiba-tiba berubah menjadi suasana yang menyeramkan. Suara hentakan kaki terasa seolah-olah mengguncang bumi. Kemudian, muncul raksasa berbadan besar mengganggu Bima dan dua pengawalnya yang sedang tidur. Merasa terusik, Bima akhirnya bangun. Ia ketakutan karena akan dimangsa raksasa. Di tengah suasana yang menegangkan, Bima masih sempat berdoa dan akhirnya bisa mengusir raksasa itu dengan jurus ”dot raksasa”.

SDTI – Itulah sepenggal adegan dalam pementasan drama kolosal “Bima Mencari Sakti” pada acara Akhirussanah dan Pelepasan Kelas VI angkatan ke-39 SD Ta’mirul Islam Surakarta di GOR Manahan, Sabtu (15/6). Drama kolosal yang melibatkan sekitar 65 anak itu menceritakan sosok Bima yang akan mendaftar di perguruan Tapakdara. Ia diterima sebagai murid di sana, tetapi ia belum bisa menerima ilmu dari gurunya. Agar bisa menerima ilmu, Bima diuji gurunya terlebih dahulu untuk mencari jimat Kalimasada.

“Drama ini sebagai bentuk refleksi ketaatan seorang murid kepada gurunya. Kita bisa belajar dari tokoh Bima yang walaupun dihadapkan dengan berbagai rintangan, ia tidak putus asa dan tidak menyerah sebagai bentuk patuh terhadap perintah gurunya,” terang Andi Dwi Handoko, salah satu sutradara drama.

Acara akhirussanah yang dikemas pentas seni tersebut sebagai bentuk simbol pelepasan siswa kelas VI. Siswa kelas VI tampak terharu ketika mereka membacakan puisi yang isinya tentang kisah mereka selama enam tahun belajar di SD Ta’mirul Islam Surakarta.

“Mereka membaca puisi dan menyanyikan lagu sebagai bentuk rasa terima kasih kepada guru dan orang itu. Setelah itu, mereka memberikan bunga yang sudah diberi ucapan-ucapan kepada orang tua masing-masing atau gurunya,” terang Aris Paryanto, selaku koordinator acara.

Tidak hanya drama dan puisi, akhirussanah yang dihadiri lebih dari 2.000 pengunjung itu dimeriahkan berbagai pentas seni. Salah satunya adalah tari-tarian yang dimeriahkan oleh beberapa siswa mulai dari kelas 1 hingga kelas VI. Acara juga dimeriahkan kolaborasi antara band, koreografi, dan rebana yang dahulu pernah menjadi juara lomba tingkat Kota Surakarta.

Acara akhirussanah itu juga digunakan sebagai ajang mempertemukan semua wali siswa dengan sekolah. Oleh karena itu, Bandung Gunadi, selaku kepala sekolah SD Ta’mirul Islam banyak memberikan informasi sekolah pada acara itu. Selain itu, juga diserahkan berbagai penghargaan bagi siswa-siswa yang berprestasi.

“Kemajuan dan prestasi SD Ta’mirul Islam Surakarta, tidak lepas dari dukungan dari berbagai pihak, terutama orang tua/wali siswa yang mempercayakan putra-putrinya untuk disekolahkan di SD Ta’mirul,” terang Bandung dalam sambutannya.

Catur Widodo, Ketua Panitia Akhirussanah menambahkan acara ini diselenggarakan selain sebagai pelepasan siswa kelas VI, juga sebagai ajang silaturahmi keluarga besar SD Ta’mirul Islam dan sebagai salah satu upaya meningkatkan keterampilan, serta kreativitas siswa.

(Andi Dwi Handoko)

Tinggalkan Balasan