Sekelumit Kisah Perjalanan ke Jepara

0
522

SDTI – Raut wajah anak-anak itu tampak riang. Seolah-olah tak ada beban di pikirannya. Mereka tertawa lepas bersama teman-temannya. Terik matahari di Pantai Bandengan tidak menyurutkan semangat bermainnya. Ada yang sekadar berenang, mencari ikan, naik kano, naik pelampung, naik kapal karet, bahkan ada yang menikmati serunya jet ski.

Ya, suasana itu adalah sekelumit cerita yang didapat siswa-siswa SD Ta’mirul Islam Surakarta, Sabtu (25/5). Mereka bersama beberapa guru pendamping melakukan darmawisata ke Pantai Kartini, Jepara dan sekitarnya. Darmawisata ini dimaksudkan untuk penyegaran setelah siswa bergelut dengan soal-soal Ujian Nasional dan kegiatan-kegiatan sekolah. Rombongan yang terdiri dari 168 siswa dan 26 guru pendamping berangkat dari sekolah pukul 05.30 WIB. Rombongan berangkat menggunakan 4 bus. Melalui rute Solo-Semarang-Jepara, rombongan akhirnya tiba di Pantai Kartini pada pukul 11.00 WIB. Tak sabar menanti bermain di pantai, mereka langsung mengganti pakaian mereka dengan PSK alias Pakaian Siap Kotor.

Pantai Kartini hanya sebagai transit saja. Di sana mereka sudah disambut kapal-kapal motor yang akan menyeberangkan mereka ke Pulau Panjang. Sampai di Pulau Panjang pukul 11.30. Rombongan hanya diberi waktu setengah jam untuk berkeliling di Pulau Panjang. Bukannya berjalan-jalan di Pulau Panjang, banyak anak yang langsung menceburkan dirinya ke pantai yang landai. Ada juga anak-anak yang berkeliling di Pulau Panjang untuk menikmati keindahan flora dan fauna di pulau tersebut. Pukul dua belas lewat rombongan meninggalkan Pulau Panjang dengan kapal motor yang sudah disewa. Perjalanan selanjutnya adalah bermain sepuasnya di Pantai Bandengan. Sampai di Pantai Bandengan sekitar pukul setengah satu siang. Ada yang makan dahulu, ada juga yang tak sabar langsung bermain air.

Pantai Bandengan adalah pantai pasir putih yang landai dan tidak berombak besar sehingga anak-anak cukup aman bermain di pantai tersebut. Hal yang penting adalah anak-anak tidak melanggar batas zona aman yang ditandai dengan bendera merah yang ditancapkan dengan kayu. Dari bibir pantai tampak anak-anak riuh bermain bersama teman-temannya. Ada yang menyewa pelampung, kapal karet, dan lain-lain sebagai sarana untuk menikmati alam Pantai Bandengan. Guru dan siswa sama-sama bermain air. Semua terlihat begitu menyenangkan seolah-olah sebuah keluarga yang sedang menikmati indahnya berlibur. Cukup puas di Pantai Bandengan siswa kemudian bersih badan di kamar mandi yang disewakan penduduk di sekitar pantai.

Perjalanan selanjutnya adalah menuju Masjid Agung Semarang. Ada siswa yang langsung tertidur karena kelelahan. Namun, banyak juga yang masih bercanda menertawakan kegiatan mereka selama di pantai. Akhirnya, sekitar pukul 20.00 rombongan tiba di Masjid Agung Semarang dan langsung menunaikan salat jamak takhir, magrib dan isya. Di Masjid Agung rombongan juga sempat melihat Alquran yang ditulis dengan sangat besar. Sesuai di Masjid Agung, anak-anak membeli buah tangan di pusat oleh-oleh depan masjid. Ada yang membeli badeng presto khas Semarang, jenang kudus, babat wingko, dodol, moci, dan lain-lain. Sekitar pukul 21.15 rombongan tiba di Bawen untuk makan malam. Setelah makan malam, dilanjutkan perjalanan pulang. Alhamdulillah, rombongan tiba di sekolah pukul 11.45 WIB.

(Andi Dwi Handoko)

Tinggalkan Balasan