Asyiknya Berkirim Surat

0
570

SDTI – Sebagian dari pembaca mungkin pernah memiliki kenangan berkirim surat, entah kepada sahabat, kerabat, idola, maupun pujaan hati. Sebuah surat biasanya ditulis di atas lembar kertas, kemudian dimasukkan ke dalam amplop. Bagi yang menerima, surat tersebut bisa jadi sangat berkesan, bahkan masih disimpan hingga kini.

Namun, seiring perkembangan zaman, pemakaian surat untuk mengirim kabar mulai surut tergantikan oleh peralatan kemajuan teknologi seperti pesan singkat maupun surat elektronik melalui handphone, laptop, dan sebagainya.

Untuk mengenalkan kembali kepada tradisi tulis-menulis surat sekaligus pelayanan publik, siswa kelas I SD Ta’mirul Islam Surakarta diajak untuk menulis surat, yang kemudian dikirim ke alamat rumah masing-masing via kantor pos, Kamis (10/3).

Menurut salah satu guru pendamping, Warsito, kegiatan menulis surat dilakukan di kawasan city walk Jalan Slamet Riyadi. “Kita ajarkan mulai dari proses penulisan, hingga menempel perangko dan memasukkan ke amplop. Setelah itu para siswa mengirimkan suratnya melalui kantor pos,” terang Warsito.

Tiba di lokasi city walk, tangan-tangan mungil mereka mulai bekerja. Di atas selembar kertas, mereka menggoreskan kata demi kata untuk orang tua mereka. Selesai menulis, sebagian ada yang menghias suratnya dengan menggunakan pensil warna.

“Saya menulis surat untuk Ayah, semoga bisa sampai ke rumah,” tutur salah satu siswa, Yayang Innera dengan polos.

Selesai menulis surat dan memasukkannya ke amplop, para siswa yang berjumlah 200 anak, pergi berjalan kaki ke kantor pos yang terletak di Mangkuyudan, Purwosari, Laweyan.

Selain kegiatan berkirim surat, yang menjadi salah satu kegiatan untuk mengisi rehat pasca-Ujian Tengah Semester II (UTS II), SD Ta’mirul Islam juga mengadakan aneka kegiatan lainnya, yakni manasik haji, memasak, membuat isi roti, out bound dan sebagainya.

(Ajie Najmuddin)

Tinggalkan Balasan